
KAMPAR KIRI TENGAH, RIAU – Adanya issue yang beredar terkait penghentian program prioritas khusus pemerintah yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yaitunya Makanan Bergizi Gratis (MBG) diwilayah Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar, Riau.
Jum’at (14/03/2025), didapat informasi bahwa program MBG tersebut dikelolah sebelumnya oleh Dapur Kampar Kiri Tengah, dengan pemilik inisial AD.
AD saat dikonfirmasi wartawan menuturkan, bahwa di SPPG Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar Provinsi Riau ini belum bisa beroperasi hingga dalam kurun waktu yang belum bisa ditentukan guna memberikan makanan bergizi gratis terhadap 3.374 penerima manfaat dari 20 unit sekolah sasaran dapur Kampar Kiri Tengah.
Disinggung tentang kendala, AD mengungkapkan, “ini terkait kendala awal pemotongan anggaran yang di terima Rp 8 ribu perporsinya, jadi terhambat beroperasi dapur di SPPG Kampar kiri tengah.”

AD berharap, problem internal antara yayasan dan mitra ini dapat segera diatasi oleh pihak-pihak terkait program MBG di Perwakilan Riau dalam menjalankan program prioritas Presiden RI.
Melalui Polda Riau, dirinya berharap dapat menyelidiki dengan memberikan attensi atas kerugian yang disebabkan dari persoalan ditubuh internal pengelola Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Sebelumnya kita dari dapur Kampar kiri tengah dikeluarkan tanpa pemberitahuan yang jelas. Sedangkan kita mitra, tapi tidak diberikan spk (surat perjanjian kerjasama).” Beber AD, pemilik Dapur di SPPG Kampar Kiri Tengah.
Salah satu pihak Sekolah sangat menyayangkan terhambatnya pendistribusian makanan bergizi gratis ke penerima manfaat disekolah, disisi lain paling utama ini adalah program pemerintah yang dicanangkan Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto.

Disisi lain, Sekretaris NGO dari P.M.R.I Kabupaten Kampar, Hasbi mempertanyakan terkait keanehan internal dari pendistribusian MBG di Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar, “Sebenarnya ada apa dibalik program ini, apa ada permainan dugaan suap ?, ada apa pak ? Masa iya soal makanan pun pake ‘disunat’ segala.. itu dapur bekerja bukan cuma pake dengkul doang pak, itu juga pake material, butuh modal.. ya bayarlah sesuai peruntukan yang dicanangkan pemerintah.”
Katanya, “ini dinaungi yayasan ya, lah kok yayasan begitu ya,?” Tutup Hasbi.