Kampar Kiri Hulu — Warga Desa Danau Sontul, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, menilai Kepala Desa Suparmi gagal memimpin dan tidak transparan dalam mengelola Dana Desa, Bantuan Keuangan (BKK) Provinsi, serta BUMDes.
Sejak menjabat, Suparmi disebut tidak pernah melibatkan tokoh masyarakat dan ninik mamak dalam musyawarah, bahkan sering mengambil keputusan sepihak bersama perangkatnya saja.
Kantor desa kini tampak tidak terurus dan jarang buka, hanya dua hingga tiga kali dalam seminggu. Warga juga menilai sejumlah kegiatan pembangunan dikerjakan asal jadi dan hanya melibatkan orang-orang dekat serta keluarganya.
Selain itu, hampir semua kegiatan tidak memiliki papan proyek, membuat masyarakat tidak tahu nilai anggaran dan sumber dananya.
BUMDes pun tidak berjalan, dan pengurusnya tak pernah memberikan laporan pertanggungjawaban.
“Kami tidak tahu ke mana uang Dana Desa, BKK, dan BUMDes digunakan. Kantor tak terurus, kegiatan asal jadi, BUMDes pun tak jalan,” ujar seorang warga dengan nada kesal.
Warga mendesak Inspektorat Kabupaten Kampar segera turun melakukan audit khusus terhadap pengelolaan keuangan Desa Danau Sontul di bawah kepemimpinan Suparmi.
Mereka berharap pemeriksaan ini bisa mengungkap penggunaan anggaran secara terbuka dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa. (Tim)












